Thursday, June 4, 2015

Tag:

Surat Terbuka untuk Adik-adik Mahasiswa Baru

Ospek Mahasiswa Baru

Mahasiswa. Adalah usia bebas setelah perlintasan antara anak-anak dan remaja. Antara di bawah pengawasan sekolah dan pengawasan orangtua. Di usianya, mereka telah diberikan kebebasan untuk mengurus diri sendiri.

Penulis best seller  dan pengamat pendidikan Cahyadi Takariawan tak kurang ikut menyampaikan nasihat kepada para mahasiswa yang saat ini sedang menjalani masa-masa orientasi kampus. Di tengah arus permisif dan liberalisme, ia coba untuk memberikan nasihat tulus melalui Surat Terbuka untuk Adik-Adik Mahasiswa Baru yang dimuat di laman pribadinya.

Assalamu ‘alaikum warahmatullahim wabarakatuh.

Puji syukur sepantasnyalah senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah Tuhan semesta alam, yang telah memberikan karunia tiada habisnya kepada kita semua. Di hari-hari yang masih lekat dengan nuansa iedul fithri ini, saya ingin menyampaikan beberapa nasihat sederhana untuk adik-adikku mahasiswa baru.

Pertama kali saya menyampaikan selamat kepada kalian semua atas keberhasilan kalian diterima di perguruan tinggi, tempat kalian menempa diri menuntut ilmu pengetahuan dan membentuk kepribadian. Tidak masalah apakah perguruan tinggi ini sesuai harapan awal kalian atau bukan, namun yang jelas kalian harus menyiapkan diri untuk memasuki kehidupan di kampus yang sangat berbeda dengan saat kalian masih duduk di bangku SMA, atau SMP apalagi SD.

Dunia kampus adalah kehidupan yang mandiri, dimana kalian harus bertanggung jawab atas diri kalian sendiri. Bagi kalian yang tinggal di kamar kos, jauh dari orang tua dan keluarga, kemandirian ini semakin dituntut lagi. Jika di masa sekolah SMA kalian merasa terbelenggu oleh seragam putih abu-abu, maka kuliah di perguruan tinggi adalah kebebasan. Kalian harus disiplin dengan diri sendiri, dan bertanggung jawab atas apa yang kalian lakukan selama menempuh masa perkuliahan.

Beberapa Fenomena
Tanpa bermaksud menakut-nakuti atau melebih-lebihkan, saya merasa perlu mengingatkan sesuatu yang harus kalian hadapi dengan penuh kedewasaan. Karena suasana kebebasan di dunia kampus itulah, sering kali mengarah kepada kebebasan tanpa batas. Muncullah fenomena pergaulan bebas, seks bebas, narkoba dan sejenisnya di kalangan sebagian mahasiswa.

Kita masih ingat di tahun 1994, sebuah lembaga konseling remaja pernah membuat survei yang cukup menghebohkan, mengenai virginitas di kalangan remaja Yogyakarta. Hasilnya membuat kalangan orang tua yang menyekolahkan anaknya di Yogyakarta menjadi was-was. Sebanyak 8 dari 10 remaja (baca : mahasiswa) di Yogyakarta pernah melakukan hubungan seks pra nikah.

Sekalipun survei semacam itu banyak mendapatkan kecaman, namun muncul survei berikutnya di tahun 1999, yang secara khusus mengambil subyek pengamatan mahasiswa Yogyakarta. Hasilnya tidak banyak berbeda. Sebanyak 7 dari 10 mahasiswa pernah melakukan hubungan seks pra nikah. Pada tahun 2002, masyarakat Yogyakarta kembali dikejutkan oleh hasil penelitian yang dilakukan Lembaga Studi Cinta dan Kemanusiaan (LSCK) dengan tema virginitas di kalangan mahasiswa Yogyakarta. Survei dilakukan atas sebanyak 1.660 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta. Hasilnya, sebanyak 97,5% dari responden mengaku telah kehilangan virginitasnya akibat seks pra nikah.

Empat Nasihat
Adik-adikku mahasiswa baru, melihat berbagai fenomena kebebasan tanpa batas tersebut, rasanya sangat ingin aku menyampaikan empat nasihat sederhana ini kepada kalian semua. Sebagai tambahan bekal kalian memasuki kehidupan baru di dunia kampus yang penuh dengan dinamika.

Pertama, tetapkanlah visi atau cita-cita besar yang hendak kalian raih di masa depan. Apa yang ingin kalian raih di masa depan? Menjadi seperti apakah diri kalian di masa yang akan datang ? Kalian sendiri yang harus menentukannya.

Contoh sederhana, misalnya kalian ingin menyelesaikan kuliah sampai dengan S-3, dan menjadi dosen, atau menjadi peneliti, atau menjadi pengusaha sukses, atau menjadi dokter, arsitek, guru, atau profesi lainnya. Ini hanya contoh saja untuk memudahkan gambaran kalian tentang visi.

Visi ini yang membuat kalian akan serius berusaha meraihnya. Dengan visi ini pula kalian bisa menghindari berbagai rintangan yang menghalangi tercapainya visi. Selama kalian menempuh masa perkuliahan, sangat banyak godaan yang harus kalian hadapi dengan tepat. Jika kalian tidak menetapkan visi besar, kalian akan gampang sekali tergoda dan akhirnya terjerumus dalam kehidupan yang tidak terhormat.

Di antara godaan yang kalian hadapi adalah ajakan pergaulan bebas yang melanda beberapa kalangan mahasiswa bukan hanya di Yogyakarta, namun juga di semua tempat dimanapun kalian berada. Kalian harus mampu melawan ajakan pergaulan bebas seperti ini, karena akan membuat kalian tidak berhasil mencapai visi, dan menjerumuskan kalian ke dalam kehidupan yang hina.

Ini godaan yang berat bagi kalian yang menghendaki kebebasan. Maka tetapkan niat yang kuat dalam diri, bahwa kalian harus mencapai visi yang sudah kalian tetapkan. Percayalah, kelak ketika saatnya kalian siap dan ingin menikah, akan gampang bagi kalian untuk mendapatkan pasangan hidup ideal sesuai keinginan. Jadi, jangan ladeni ajakan banyak teman saat ini untuk melakukan pergaulan bebas, karena kalian harus konsentrasi pada kuliah, lalu kelak meneruskan ke jenjang S-2, bahkan sampai S-3.

Jangan gagal meraih visi hanya karena kalian tidak tahan menghadapi godaan atau tidak mampu menyelesaikan rintangan.

Kedua, berusahalah menjadi manusia yang taat beragama. Agama telah membuat kehidupan kita menjadi mulia dan terhormat. Maka usahakan kalian banyak belajar agama agar seimbang kehidupan kalian. Bukan hanya mengejar urusan duniawi, namun sekaligus juga menyiapkan kehidupan yang baik bagi akhirat nanti.

Jangan pernah meninggalkan ibadah, dimanapun klalian berada, karena ibadah ini yang menyebabkan kita mudah mendapatkan pertolongan Allah. Kita tidak akan bisa mendapatkan kebahagiaan jika jauh dari tuntunan Allah. Kesuksesan kita meraih visi itu karena pertolongan Allah, bukan semata-mata karena usaha kita sendiri. Sangat sombong kalau kita merasa mampu meraih visi sendirian tanpa intervensi ketuhanan. Ingatlah bahwa pada dasarnya kewajiban manusia hanya berusaha dan berdoa, Tuhanlah yang memberikan keputusan dan ketetatapan.

Ketiga, pilihlah aktivitas yang positif dan mendukung tercapainya visimu. Sangat banyak pilihan kegiatan di kampus dan di luar kampus, jangan malas mengikutinya. Jadilah aktivis yang melakukan berbagai aktivitas positif dan bermanfaat bagi diri dan orang lain. Sesungguhnya hidup kita ini sangat sederhana jika hanya berpikir untuk kepentingan diri sendiri. Namun, kita adalah makhluk sosial yang harus berbagi dan membantu sesama.

Kendati menjadi aktivis, jangan juga terlalu mudah mengikuti semua kegiatan. Karena terpana dengan berbagai tawaran kegiatan, kalian menghabiskan semua waktu untuk berkegiatan hingga melalaikan misi pokok untuk menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi. Pertimbangkan masak-masak, apakah kegiatan tersebut selaras dengan keinginanmu meraih visi. Jika kegiatan tersebut tidak positif, jangan pernah mengikutinya. Pilih kegiatan lain yang positif dan sejalan dengan pencapaian visi hidupmu.

Keempat, pilihlah teman pergaulan yang positif dan jauhi teman yang negatif. Masa depan kalian ditentukan oleh diri kalian sendiri. Namun sangat banyak pengaruh dari teman pergaulan. Jika kalian salah memilih teman, akan membuat terjerumus ke dalam pola pergaulan dan kehidupan yang negatif. Akhirnya merugikan diri kalian sendiri dan merusak masa depan kalian. Ingat, penyesalan selalu datang di akhir dan waktu tidak akan pernah kembali ke belakang.

Sangat banyak manusia terjerumus ke dalam kejahatan karena salah memilih teman pergaulan. Kita boleh saja bergaul dengan siapapun, dari seluruh jenis kalangan manusia. Namun harus menetapkan teman-teman terbaik sebagai orang terdekat kalian, yang akan memberikan pengaruh secara positif dan konstruktif bagi masa depan kalian.

Demikian beberapa nasihat yang ingin saya berikan sebagai bekal memasuki dunia kampus. Semoga kalian sukses mencapai prestasi di perguruan tinggi. Oke, selamat memasuki kehidupan baru di dunia kampus. Kalian benar-benar sudah dewasa sekarang dan harus bertanggung jawab atas masa depan kalian sendiri.

Semoga Allah selalu menjaga kalian dan memdahkan kalian meraih visi besar dalam kehidupan. Aamiin.

Wassalamu ‘alaikum warahmatullahim wabarakatuh.

Cahyadi Takariawan