Tuesday, January 12, 2016

Tag:

Surat Terbuka Fahri Hamzah untuk Rektor UNJ

Beberapa waktu yang lalu kita dikejutkan dengan berita pemberhentian seorang aktivis mahasiswa dari kampusnya Universitas Negeri Jakarta. Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof. Djaali memecat Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNJ Ronny Setiawan per 5 Januari. Ronny dianggap telah melakukan tindak kejahatan berbasis teknologi dan penghasutan yang dapat mengganggu ketentraman.

Akibat tindakan 'arogan' dan sepihak dari rektorat UNJ tersebut, menyulut aksi kecaman terhadap rektorat dan dukungan bagi Ronny untuk kembali dapat berkuliah di kampusnya tersebut. Di media social sendiri muncul hashtag #saveronny yang menyuarakan dukungan untuk Ronny. Tak kurang, mantan aktivis '98 Fahri Hamzah juga turut memberikan dukungan dengan cara membuat surat terbuka dengan media Twitter.

surat terbuka fahri hamzah untuk rektor unj

Berikut bunyi surat terbuka Fahri Hamzah kepada Rektor UNJ :

1. Rektor UNJ yth, Anda harus bangga punya mahasiswa yang kritis, karena itu pertanda nurani bangsa kita masih hidup. #SaveRonny

2. Mungkin Pak Rektor tidak pernah jadi aktivis sehingga nurani tidak pernah diasah krisis.

3. Atau Pak rektor tidak pernah keluar dari dalam laboratorium atau perpustakaan kepada dunia nyata yg dinamis.

4. Menyesallah Pak rektor karena Anda tidak pernah menjadi demonstran seperti mahasiswa yg Anda pecat.

5. Menyesallah Pak rektor karena Anda bercokol lebih sebagai pejabat dari pada penjaga kebebasan akademis.

6. Tahukah Anda arti kebebasan akademik wahai Pak rektor?

7. Dunia akademik yang Anda pimpin harus dibebaskan dari tekanan apapun selain ilmu pengetahuan.

8. Sehingga dalam kampus tempat kebebasan berpikir kita semai tidak boleh ada simbol kekuasaan.

9. Dan kalau Rektor telah berubah menjadi simbol kekuasaan maka Rektor pun layak ditumbangkan!

10. Tapi Pak Rektor yth, Pagi ini, seperti pagi di setiap musim hujan ketika jakarta dan sebagian kota terancam banjir.

11. Pak Rektor telah membantu para aktivis mahasiswa bersemi bersama bunga pertanda awal musim kita.

12. Terima kasih Pak Rektor, Anda mengingatkan mereka ketika politik atau kekuasaan telah bersenyawa dengan para Ilmuan.

13. Ketika kebenaran telah dirampas dari ilmu pengetahuan.

14. Dan ketika semua menjadi kelam karena kebenaran tenggelam bersama dominasi kekuasaan.

15. Mungkin ini pertanda yang berulang dalam setiap perubahan besar. Bahwa kebenaran mesti diperjuangkan oleh keberanian.

16. Dan ketika semua telah menjadi mapan kita hanya punya satu pilihan yaitu mereka yang hidup dengan keberanian.

17. Dalam sejarah Indonesia, inilah yang muncul dalam setiap reformasi dan kemerdekaan.

18. Dan keberanian itu telah muncul bersama pemuda dan mahasiswa.

19. Seperti hari ini dan hari-hari mendatang.

20. Adalah hari-hari perjuangan!

21. Selamat berjuang teman2 mahasiswa. Tiada kata jera dalam perjuangan!

22. Allahuakbar, Merdeka!

-----

Suasana mediasi antara Ronny (dua dari kiri) dengan rektorat UNJ yang difasilitasi oleh Fraksi PKS DPRRI
Alhasil, setelah melalui perjuangan dan dukungan dari berbagai pihak (termasuk petisi di change.org yang mencapati 50.000 dukungan), pihak rektorat akhirnya mencabut SK DO pada Rabu (6/1/2016) yang telah dikeluarkan sebelumnya. Dan Ronny pun kembali dapat berkuliah di almamaternya, di Jurusan FMIPA UNJ.